Rabu, 05 September 2012

Peneliti temukan komponen pembentuk kehidupan di luar angkasa

Peneliti temukan komponen pembentuk kehidupan di luar angkasa
IRAS 16293-2422 dan molekul gula di dalam gasnya (© MSN.com)

Sekitar 400 tahun cahaya dari konstelasi Ophiuchus tercipta satu bintang baru yang bernama IRAS 16293-2422. Anehnya di dalam gas yang menyelimuti bintang muda tersebut terdapat molekul gula.

IRAS 16293-2422 adalah bintang baru yang besarnya hampir sama dengan matahari. "Ini adalah pertama kalinya astronom dapat menemukan bintang dengan ukuran sebesar matahari secara dekat," ungkap astronom seperti yang dikutip oleh CBC (30/08). Tidak hanya mendapatkan pemandangan secara dekat dan mengetahui proses pembentukan bintang baru, yang menjadikan astronom-astronom tersebut takjub adalah terdapatnya molekul gula yang dinamakanglycolaldehyde. 

"Dalam balutan gas yang menyelimuti bintang baru tersebut, kita menemukan glycolaldehyde atau bentukan awal dari gula. Glycolaldehyde tersebut tidak berbeda dengan molekul gula yang kita masukkan ke dalam kopi," jelas Jes Jorgensen, pimpinan peneliti dari Niels Bohr Institute, Denmark. Jorgensen juga menjelaskan bahwa glycolaldehyde adalah salah satu komponen pembentuk RiboNucleicAcid atau RNA.

Seperti halnya DNA atau DeoxyriboNucleicAcid, RNA juga berfungsi sebagai pembantu transmisi pembentukan genetika. DNA dan RNA saling terkait, tanpa RNA maka protein tidak akan tercipta. Menurut Wikipedia, protein berperan penting dalam pembentukan struktur sel dalam makhluk hidup atau juga virus. 

Para peneliti menemukan kandungan molekul gula dalam selimut gas bintang baru tersebut dengan menggunakan radio teleskop Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) yang berada di Chile. Menurut para peneliti ketika bintang baru terbentuk, awan debu dan gas mempunyai suhu yang sangat dingin. Sebagian gas tersebut akan menyatu dengan partikel debu dan menjadi es. Setelah menyatu, keduanya akan membentuk molekul yang lebih komplek.

Dikarenakan letak dari IRAS 16293-2422 tergolong dekat dengan bumi, maka hal tersebut sangat membantu para peneliti untuk mempelajari semua hal yang terkandung di dalam bintang baru tersebut.

sumber: merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar